Cerita singkat ini berawal ketika si kancil melihat banyak pohon yang sudah berbuah di area di seberang sungai. Namun karena aliran air sungai yang deras, kancil kesulitan untuk melompat.
Lantas ia menemukan ide cemerlang dan memanggil seekor buaya. “Hey, buaya keluarlah! Aku punya kabar gembira!” seru si kancil.
Buaya pun datang menghampirinya, kemudian kancil bercerita bahwa ia akan membagikan daging segar untuk seluruh buaya di sungai.
Mendengar hal tersebut, si buaya lantas memanggil teman-temannya.
Agar bisa membagikan daging dengan adil, si kancil meminta para buaya untuk berbaris rapi. “Berbarislah agar aku bisa menghitung berapa jumlah kalian,” perintahnya.
Para buaya lantas percaya dan mulai berbaris membentuk jembatan.
Kesempatan ini kemudian si kancil gunakan untuk menyeberang sungai sambil berpura-pura menghitung.
Sesampainya di seberang, ia pun tertawa terbahak-bahak.
“Sebenarnya aku tidak punya daging, aku hanya membutuhkan bantuan kalian untung menyeberang! Hahaha” kata kancil.
Para buaya pun marah dan mencoba menangkapnya, tetapi si kancil sudah terlanjur lari menjauh dari tepian sungai.
Bunda dapat mengajarkan nilai-nilai kebaikan dari pesan moral si kancil di atas agar sebaiknya gunakan kecerdasan hanya untuk hal-hal yang baik. Jangan meniru perbuatan si kancil yang hanya menggunakan kecerdasannya untuk menipu para buaya di sungai.